Rupiah Melemah Karna Perang Eropa Timur

Rupiah Melemah Karna Perang Eropa Timur

Alur Penurunan Rupiah

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank pada Jakarta dalam Kamis pagi, melemah dipicu meningkatnya kekhawatiran terhadap syarat geopolitik pada Eropa Timur. Rupiah berkecimpung melemah 22 poin atau 0,15 % ke posisi Rp14.360 per dolar AS dibandingkan posisi dalam penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.338 per dolar AS.

“Sentimen pada pasar keuangan terlihat negatif terhadap aset berisiko. Indeks saham Asia berkecimpung melemah mengikuti pelemahan indeks saham AS semalam,” istilah pengamat pasar uang Ariston Tjendra waktu dihubungi pada Jakarta, Kamis.

Baca Juga Ingin Sukses Di Masa Depan? Cerdaslah Berinvestasi

Sentimen negatif tersebut, lanjut Ariston, ditimbulkan sang meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap potensi perang akbar antara NATO menggunakan Rusia. Departemen Luar Negeri AS berkata bahwa Rusia terindikasi belum akan mundur meskipun sudah menerima hukuman ekonomi menurut NATO.

Apalagi gerombolan separatis pada Ukraina pula sudah meminta donasi Rusia buat membantu mempertahankan daerahnya menurut Ukraina. Sementara itu, Pemerintah Ukraina sudah mengumumkan pemberlakuan keadaan darurat selama 30 hari ke depan.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi berbalik melemah ke kisaran Rp14.380 per dolar AS sampai Rp14.400 per dolar AS menggunakan support pada kisaran Rp14.330. Pada Rabu (23/02) lalu, rupiah ditutup menguat 28 poin atau 0,dua % ke posisi Rp14.338 per dolar AS dibandingkan posisi dalam penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.366 per dolar AS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

nineteen + fifteen =