9 Negara yang Bangkrut Karena Utang, Jumlahnya Sangat Fantastis

9 Negara yang Bangkrut Karena Utang, Jumlahnya Sangat Fantastis

Di dunia ini ada sejumlah negara yang bangkrut karena utang bahkan jumlah hutangnya mencapai miliaran. Pastinya Anda bertanya-tanya mengapa sebuah negara harus berutang padahal masyarakat sudah dibebankan dengan bermacam pajak yang harus mereka bayarkan untuk membangun infrastruktur negara. Rupanya ada banyak alasan sehingga sebuah negara harus berhutang ke negara lain bahkan jumlahnya mencapai miliaran.

Di Indonesia sendiri, menurut halaman resmi Kemenkeu ada beberapa alasan mengapa negara harus berutang. Pasalnya sebuah negara perlu berutang tak lepas dari adanya kebutuhan dalam pembiayaan APBN demi menambal defisit. Dalam laman tersebut dijelaskan bahwa utang adalah konsekuensi dari belanja negara yang ekspansif dengan memprioritaskan sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur.

Nama-nama Negara yang Bangkrut Karena Utang

Bagi sebuah negara, utang begitu krusial sebab bisa saja negara mengalami kebangkrutan lantaran tidak mampu membayar utang mereka. Bahkan saat ini sudah ada sejumlah negara yang bangkrut karena utang karena tidak mampu membayar hutangnya kepada negara lain. Lantas negara mana saja yang bangkrut lantaran utang luar negeri? Berikut ada daftar lengkapnya.

1. Sri Lanka

Belum lama ini negara Sri Lanka menyatakan bangkrut usai membayar utang luar negerinya. Tepat tanggal 12 April 2022 lalu, pemerintah Sri Lanka mengumumkan mereka gagal bayar utang sebesar USD 51 miliar atau senilai dengan Rp 732 triliun yang berasal dari pinjaman luar negeri. Krisis yang berlangsung di negara Sri Lanka tersebut sudah berlangsung sejak akhir bulan Maret 2022 lalu.

Sesudah menyatakan bangkrut, pemerintah kemudian mendesak warganya yang ada di luar negeri untuk mengirimkan uang. Hal ini bertujuan demi membantu membeli bahan bakar dan kebutuhan  pokok. Krisis di negara yang bangkrut karena utang ini begitu menyengsarakan warganya. Bahkan masyarakat Sri Lanka melakukan protes serta menuntut sang presiden yakni Gotabaya Rajapaksa agar mengundurkan diri.

Baca Juga :  Akibat Jika Tidak Membayar Cicilan Kredit Kendaraan Bermotor

2. Yunani

Pada tanggal 30 Juni 2015 lalu, negara Yunani dinyatakan bangkrut. Penyebab kebangkrutan negara tersebut adalah lantaran gagal membayar utang yang jumlahnya sebesar 360 miliar euro atau setara Rp 5.000 triliun. Rasion utang pemerintah Yunani ke PDB sebesar 155,3% di bulan Mei tahun 2015 lalu. Utang Yunani menggunung dan mulai dikumpulkan sejak ia bergabung dengan Uni Eropa tepat awal 2000an.

Padahal negara yang bangkrut karena utang ini bukanlah sebuah negara besar. Pasalnya jumlah penduduk di sini kurang lebih sekitar 11 juta orang saja. Jumlah tersebut bahkan lebih rendah daripada penduduk di kawasan Jawa Barat yang kurang lebih mencapai 46 juta orang. Adapun sekitar 16% perekonomian negara Yunani bergantung kepada sektor pariwisata.

Saking besarnya utang Yunani, kalangan investor menghentikan pembelian surat utang yang sudah diterbitkan oleh pemerintah negeri para dewa tersebut.

3. Argentina

Setidaknya Negeri Tango ini sudah dua kai mengalami gagal dalam bayar utang atau default yakni di tahun 2001 dan 2014 lalu. Pada tahun 2014 lalu pihak kreditur menolak penawaran negosiasi pembayaran utang dari pemerintah Argentina. Standard & Poor’s atau S&P selaku pihak lembaga pemeringkat utang pada saat itu langsung memposisikan negara Argentina dalam keadaan Selective default.

Jumlah pinjaman negara yang bangkrut karena utang ini dan harus mereka bayarkan ke para kreditur mencapai lebih dari US$ 1,3 miliar. Seharusnya Argentina membayar cicilan pembayaran sebesar US$ 539 juta kepada obligasi yang sudah direstrukturisasi pada tanggal 30 Juni tahun 2014 lalu.

4. Nauru

Nauru merupakan negara pulau kecil yang terletak di kepulauan Pasifik. Dulunya Nauru dikenal sebagai salah satu negara terkaya di dunia. Hal ini lantaran adanya pertambangan fosfat di negara Nauru. Akan tetapi sekitar tahun 1990an, kekayaan berupa fosfat di negara Nauru mulai habis. Selain itu dari pertambangan sebelumnya mengakibatkan kerusakan cukup parah di negara tersebut.

Baca Juga :  Rupiah Melemah Karna Perang Eropa Timur

Kemudian tepat tahun 2002 silam, negara yang bangkrut karena utang bernama Nauru ini tak mampu membayar hutang yang ia pinjam dari negara Australia berjumlah 68 juta Dollar AS. Lalu Naur dinyatakan bangkrut sampai jatuh miskin, dank ini hanya menggantungkan bantuan yang berasal dari Australia.

5. Maladewa

Rupanya negara yang terkenal mempunyai keindahan alam begitu mempesona ini juga mempunyai hutang sangat besar. Alasan Maladewa memiliki hitang yang sangat besar lantaran adanya proyek pembangunan Bandara Internasional Maladewa, Relokasi Pelabuhan Utama dan Pembangunan Jembatan Bandara. 

Di mana negara yang bangkrut karena utang Maladewa mempunyai hutang mencapai 1,23 Miliar Dolar AS serta dianggap beresiko tinggi sampai terjadinya kebangkrutan. Bahkan karena hutang besar tersebut, bisa saja mengakibatkan negara Maladewa menjadi jatuh miskin Akhirnya kejadian tersebut mulai terlihat sekarang di mana Maladewa kesulitan uang dan terjadinya gejolak politik di dalam negaranya.

6. Zimbabwe

Negara Zimbabwe terlilit utang sampai sebesar US $4,5 miliar atau senilai Rp 4,8 triliun di tahun 2008 lalu. Tingkat pengangguran di negara Zimbabwe juga melonjak sampai 80 persen. Parahnya lagi, masyarakat di Zimbabwe berhenti memakai bank. Selain itu mereka juga berhenti membayar pajak dan tidak memakai mata uang nasional Zimbabwe sebagai alat transaksi baik jual maupun beli.

Bukan itu saja, negara yang bangkrut karena utang satu ini juga mengalami hiperinflasi. Masyarakat di sana tidak lagi dapat menjangkau harga bahan-bahan pokok. Dengan begitu uang seperti tidak berarti bagi masyarakat Zimbabwe selama harga barang-barang terus melonjak. Bahkan mereka kini lebih memilih menggunakan sistem barter.

Baca Juga :  Kementerian Investasi Cabut Paksa 180 IUP Mineral & Batu Bara

7. Venezuela

Pada tahun 2017 lalu, Nicolas Maduro selaku Presiden Venezuela mengatakan pemerintahannya tidak mampu membayar semua utangnya. Dia mengaku Venezuela serta perusahaan minyak di negara tersebut akan meminta adanya restrukturisasi terhadap pembayaran hutang. Maduro menuturkan perusahaan minyak negara sudah membayar utang sebesar US$ 1,1 miliar atau setara dengan Rp 1.584 triliun.

Kabarnya jumlah sebesar itu disebut-sebut tergolong besar untuk sebuah negara yang bangkrut karena utang dan saat ini hanya mempunyai dana sebesar US$ 10 miliar atau senilai Rp 144 triliun di dalam bank.

8. Ekuador

Negara Ekuador menyatakan tidak mau membayar utang di tahun 2008 lalu. Pihak pemerintah mengatakan utang yang berasal dari hadge fund Amerika Serikat tidak bermoral. Sebenarnya Ekuador mampu membayar utang sebesar US$ 10 miliar atau senilai Rp 144 triliun. Pasalnya negara tersebut mempunyai sumber daya alam yang tergolong banyak.

9. Laos

Nama negara yang bangkrut karena utang selanjutnya adalah Laos. Di mana Laos juga mempunyai hutang yang terbilang sangat besar. Adanya hutang tersebut dikarenakan adanya proyek pembangunan jalur kereta api di antara Laos dan Tiongkok, Jumlah hutang yang dimiliki negara Laos mencapai angka 6,7 miliar Dollar AS.

Lalu hutang tersebut tak mampu Laos bayar  dan membuat negara ini terancam bangkrut serta jatuh miskin. Bahkan untuk saat ini Laos termasuk negara termiskin di Asia Tenggara. Itulah sembilang nama negara yang bangkrut karena utang dan kini masih mempunyai hutang dengan jumlah sangat banyak. Tentu saja kita berharap agar Indonesia tidak sampai seperti itu mengingat hutang negara sudah cukup besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

thirteen − 7 =