Wajib Tahu, Berapa Biaya Keterlambatan Shopee PayLater Jika Menunggak

ShopeePayLater atau SPAyLater adalah layanan platform Shopee Marketplace yang memungkinkan pengguna untuk membeli produk dengan dana talangan dari Shopee. Sederhananya, SPAyLater memungkinkan Anda untuk membeli sekarang, tetapi Anda dapat membayar nanti. Tidak semua akun pengguna dapat menggunakan layanan ini. Hanya akun pengguna yang sering berbelanja di Shopee yang dapat mengaktifkan SPayLater.

Dengan Shopee PayLater, pengguna dapat menikmati kenyamanan melakukan pembelian secara online tanpa perlu membayar segera. Mereka dapat memilih untuk membayar jumlah yang mereka beli dalam beberapa cicilan atau dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh Shopee PayLater.

Aktivasi SPayLater secara otomatis disediakan oleh pengguna Shopee yang menganggapnya bermanfaat. Yang Anda butuhkan untuk mengaktifkan SPayLater adalah NIK dan KTP dari akun pengguna Anda. Satu ID hanya diperbolehkan untuk satu SPAyLater. Setelah diaktifkan, SPayLater akan dapat menawarkan sejumlah kredit tergantung pada batas saldo yang diterima dari pengguna.

Sejarah Pendirian Shopee

Shopee adalah platform e-commerce yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2015 oleh Sea Group, sebuah perusahaan teknologi terkemuka di Asia Tenggara. Sea Group didirikan oleh Forrest Li pada tahun 2009. Shopee segera menjadi salah satu platform e-commerce terkemuka di wilayah tersebut, bersaing dengan pesaing-pesaingnya seperti Lazada, Tokopedia, dan Bukalapak.

Forrest Li adalah CEO dan pendiri Sea Group, perusahaan yang memiliki Shopee. Ini adalah sedikit informasi tentang Forrest Li:

Nama: Forrest Li (Li Xiaodong)

Pendiri dan CEO Sea Group:

  • Forrest Li mendirikan Sea Group pada tahun 2009, yang awalnya terkenal sebagai Garena. Perusahaan ini awalnya fokus pada industri game online sebelum memperluas ke berbagai sektor termasuk e-commerce dan keuangan digital.

Latar Belakang dan Pendidikan:

  • Forrest Li lahir di Tiongkok pada tahun 1977. Dia mendapatkan gelar sarjana dalam Teknik Elektro dari Universitas Zhejiang dan melanjutkan studi pascasarjana di Stanford University di Amerika Serikat.

Peran di Shopee dan Sea Group:

  • Forrest Li memegang peran kunci dalam pertumbuhan dan pengembangan Shopee. Dengan kepemimpinannya, Shopee telah menjadi salah satu platform e-commerce terkemuka di Asia Tenggara dan beberapa pasar internasional.
  • Di Sea Group, Forrest Li juga memainkan peran penting dalam mengarahkan perusahaan menuju diversifikasi bisnis dan ekspansi global, termasuk ke sektor game dan keuangan digital.
Baca Juga :  11 Jet Tempur Tercanggih Di Dunia, Indonesia Punya Hlo!

Prestasi dan Penghargaan:

  • Sebagai seorang pengusaha dan pemimpin bisnis yang sukses, Forrest Li telah menerima berbagai penghargaan dan pengakuan atas kontribusinya dalam industri teknologi dan bisnis di Asia.

Harap dicatat bahwa informasi ini dapat berubah seiring waktu, dan untuk pembaruan terbaru atau informasi lebih lanjut, disarankan untuk merujuk ke sumber resmi Sea Group atau profil publik Forrest Li.

Berikut adalah beberapa poin kunci dalam sejarah Shopee:

  1. Peluncuran (2015): Shopee diluncurkan pada tahun 2015 sebagai platform mobile pertama di Asia Tenggara yang menawarkan berbagai produk kepada konsumen melalui aplikasi seluler.
  2. Model Marketplace dan Penggunaan Mobile-First: Shopee mengadopsi model marketplace, di mana penjual dari berbagai kategori produk dapat membuka toko dan menjual barang mereka. Fokusnya pada penggunaan seluler juga membantu Shopee mendapatkan basis pengguna yang signifikan karena populasi di Asia Tenggara cenderung lebih banyak menggunakan perangkat seluler daripada komputer pribadi.
  3. Pengembangan Cepat: Shopee mengalami pertumbuhan yang pesat di wilayah Asia Tenggara dengan memperluas layanannya ke berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
  4. Inovasi Produk dan Fitur: Shopee terus melakukan inovasi dengan memperkenalkan fitur-fitur baru, seperti Shopee Mall untuk produk-produk resmi dan terpercaya, serta program Shopee Guarantee untuk melindungi pembeli dan penjual.
  5. ShopeePay: Selain e-commerce, Shopee juga memperkenalkan layanan pembayaran digital mereka sendiri yang disebut ShopeePay untuk memfasilitasi transaksi pembayaran di platform mereka.
  6. Pengaruh COVID-19: Pandemi COVID-19 meningkatkan adopsi e-commerce secara keseluruhan, dan Shopee, sebagai platform e-commerce terkemuka, juga mendapatkan pertumbuhan yang signifikan selama periode ini.
  7. Pencapaian Tertentu: Shopee berhasil mencapai beberapa tonggak penting, seperti menjadi platform e-commerce pilihan pertama di beberapa negara Asia Tenggara, serta menduduki peringkat tinggi dalam aplikasi toko daring di berbagai toko aplikasi.
  8. ShopeeLive dan Strategi Pemasaran Inovatif: Shopee memperkenalkan fitur ShopeeLive, yang memungkinkan penjual untuk melakukan siaran langsung dan berinteraksi langsung dengan pembeli. Ini adalah upaya untuk menciptakan pengalaman belanja yang lebih interaktif dan terlibat.
  9. Penetrasi ke Pasar Internasional: Shopee tidak hanya fokus di Asia Tenggara, tetapi juga melakukan ekspansi ke pasar internasional, seperti Taiwan, Korea Selatan, dan lebih jauh lagi ke Amerika Latin.
  10. Acara Penjualan Besar-Besaran: Shopee terkenal dengan acara penjualan besar-besaran seperti “Shopee 9.9 Super Shopping Day” dan “Shopee 11.11 Big Sale”. Acara-acara ini menarik perhatian besar dan menghasilkan volume transaksi yang tinggi.
  11. Perkembangan Shopee di Sektor Digital Lainnya: Selain e-commerce, Sea Group (induk perusahaan Shopee) terlibat dalam berbagai sektor digital, termasuk game online (Garena) dan keuangan digital (SeaMoney), yang menunjukkan diversifikasi usaha mereka.
Baca Juga :  Pakar Nilai Indonesia Perlu Mengembangkan Konsep Berpikir Digital

Shopee terus mengembangkan layanannya dan berusaha untuk menjadi platform e-commerce terkemuka di Asia Tenggara. Perusahaan ini telah menghadirkan berbagai kampanye promosi, program diskon, dan acara penjualan khusus untuk menarik lebih banyak konsumen dan penjual ke platform mereka.

Biaya Keterlambatan SPaylater

Seiring berjalannya waktu, Shopee terus berupaya berinovasi dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar e-commerce di wilayah Asia Tenggara dan pasar internasional tertentu. Harap dicatat bahwa informasi ini mungkin berubah, dan untuk pembaruan terbaru, disarankan untuk merujuk ke sumber resmi Shopee atau Sea Group.

Program Pinjaman SPayLater diselenggarakan di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas nama PT Commerce Finance. Kredit yang dipinjam pengguna harus dicicil setiap bulannya dengan jangka waktu pembayaran kelipatan 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan sampai dengan 12 bulan. Pengguna yang mengaktifkan SPayLater dapat memilih untuk membayar dengan cicilan bulanan antara tanggal 5 dan 25.

Total biaya angsuran SPayLater termasuk bunga per transaksi dan biaya pemrosesan. Tarif SPAyLater termasuk suku bunga minimum 2,95% dan komisi 1% per transaksi. Contoh: Rp dari Shopee menggunakan SPayLater dengan jangka waktu pembayaran satu bulan. Beli 100.000 item dan Rp sebelum tanggal jatuh tempo. Anda perlu membayar faktur untuk 103.950 SPAyLater. Anda harus membayar cicilan SPAyLater setelah tanggal jatuh tempo. Jika Anda tidak membayar atau tidak membayar setelah tanggal jatuh tempo, Shopee akan mendenda Anda. Bagaimana jika SPAyLater terlambat membayar satu hari? Bahkan jika Anda membayar satu hari terlambat, Anda masih harus membayar denda keterlambatan.

Baca Juga :  Inilah 5 Alasan Apple Sangat Mahal

Lalu berapa biaya keterlambatan cicilan SPayLater? Seperti yang tertera pada halaman Q & A resmi Shopee, pengguna SPayLater akan dikenakan denda sebesar 5% total denda bulanan jika tidak segera membayar cicilan sebelum atau pada tanggal jatuh tempo. Contoh: Jumlah total tagihan adalah Rp. Pada 100.000, jika pembayaran tertunda, akan dikenakan denda bahkan untuk satu hari, sehingga jumlah tagihan adalah Rp. Ini akan menjadi 105.000.

Jika Anda tidak segera membayar, total tagihan Anda akan bertambah setiap bulannya. Oleh karena itu, pastikan tagihan SPAyLater Anda tidak terlambat dibayar. Selain denda tambahan, pengguna Shopee akan membatasi akses ke fitur dalam aplikasi dan kupon jika pembayaran SPayLater tertunda secara bertahap. Untuk membuka akses tersebut, pengguna dapat melunasi dulu denda serta total tagihan SPayLater dengan membayarnya lewat beberapa metode yang tersedia, seperti transfer bank, pembayaran di kasir Indomaret, dan sebagainya.

Kemudian, keterlambatan pembayaran SPayLater juga bisa mempengaruhi peringkat kredit di SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) OJK. Peringkat kredit yang buruk bakal membuat pengguna kesusahaan mendapat pembiayaan dari Bank atau perusahaan lain. Shopee juga bakal melakukan penagihan secara langsung pada pengguna yang telat bayar atau gagal bayar SPayLater. Demikian denda SPayLater apabila tidak segera dibayar, semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twenty − nine =