Berita  

Razia Kondom Kasatpol PP Di Makassar

Razia Kondom Dari Beberapa Sudut Pandang Orang

Razia Kondom merupakan Aksi razia indera kontrasepsi atau kondom pada minimarket dalam momen Hari Valentine yg dilakukan Satpol PP pada sejumlah wilayah menuai kritik. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Makassar Muhammad Iqbal Asnan turut angkat bicara menanggapi sorotan itu. Dia menegaskan, dasar kebijakan aplikasi razia tadi hanya imbauan menggunakan dalih melakukan edukasi.

Tujuannya, meminimalkan generasi belia yg menyalahartikan makna Hari Kasih Sayang ke arah negatif. “Ini (razia kondom) pada minimarket itu imbauan buat nir memperdagangkan indera kontrasepsi pada anak pada bawah umur pada Valentine’s Day khususnya. Tapi ini satu paket spesifik razia rutin itu tak memperdagangkan secara terbuka & bebas pada spesifik anak kecil,” tegas Iqbal.

Terkait dasar anggaran melakukan razia kondom ketika malam Valentine, Iqbal mengungkapkan tak terdapat, baik itu peraturan Wali Kota (perwali), surat edaran Wali Kota, sampai peraturan wilayah. Selain buat edukasi & mengurai kerumunan, razia kondom dilakukan dari acara Wali Kota Makassar Ramdhan Danny Pomanto bernama Jagai Anak Ta’. “Bagaimana orang tua jagai anak ta, sinkron imbauan & acara Bapak Wali Kota,” tegasnya.Menurutnya, razia kondom pada momentum Hari Valentine seharusnya menerima dukungan masyarakat, lantaran buat mengurai kerumunan ketika pandemi COVID-19 pada Makassar sedang masuk gelombang ketiga. “Kita urai kerumunan, ini mengedukasi, razia hotel & wisma. Kemudian membatasi penjual indera kontrasepsi secara vulgar.

Baca Juga :  OJK Larang Untuk Debt Collector Menagih Pinjaman

Dan itu satu paket aktivitas malam itu,” tuturnya. Dia meminta supaya razia tadi nir ditinjau menurut satu sisi. Apalagi tindakan ini telah sebagai bagian melaksanakan acara Wali Kota Makassar buat menjaga anak menurut konduite yg buruk. “Kita telah lakukan (razia jelang Valentine menggunakan asa supaya anak) tinggal pada rumah,” imbuhnya. Sebelumnya, Satpol PP Kota Makassar merazia indera kontrasepsi atau kondom pada sejumlah minimarket pada Makassar jelang Hari Valentine, Minggu (13/2/2022).

Pihaknya jua turun merazia pasangan mesum pada banyak sekali loka penginapan. “Ada 2 pasangan (pada luar nikah) kita amankan menurut semua (loka penginapan) kita razia. Dan ini menurun signifikan. Hotel & wisma bergerak, beserta kecamatan, mengimbau. Itu pun yg kedapatan ketika kita edukasi pelaku bisnis itu membatasi. Dan telah dibatasi Valentine’s Day,” terperinci Iqbal. Aksi razia kondom ini sempat disorot, galat satunya sang dr Tirta. Melalui cuitan pada akun Twitternya, beliau heran & mengkritik keras tindakan tadi.

Dia menilai razia itu tak efektif buat mencegah adanya seks bebas. “Tujuannya apa? Fungsi kondom merupakan mencegah penyakit menular seksual & menjadi indera kontrasepsi. Kalau kaitannya sama ‘norma’ & seks bebas, yang difokuskan ya edukasi seksual semenjak awal,” tulisnya pada Twitter yg jua diunggah lewat akun Instagramnya, Senin (14/2). Sorotan jua tiba menurut Dedy Corbuzer.

Baca Juga :  Tambah 915 Kasus Covid 19 Di Tangerang Dan Rawat 4.226 Pasien

Dia menanggapi razia kondom sang Satpol PP yg disampaikan pada akun Instagramnya. Lewat video singkatnya, Dedy menyindir kegiatan razia Satpol PP Makassar “Saya baru memahami menurut dr Tirta, tersebut baca, bahwa ternyata terdapat sebuah wilayah yg Satpol PP-nya pada Hari Valentine ini merazia kondom, yes, kondom dirazia. Dan mungkin disita kondom-kondom tadi,” sebut beliau. “Saya sangat setuju, luar biasa memang kita butuh akhlak misalnya itu. Luar biasa. Oleh lantaran itu, bagi Anda terkena razia kondom, hari ini nir gunakan kondom,” sindir Dedy, Senin (14/2).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

18 + 12 =