Menjelajahi Hubungan Antara Tidak Pernah Hamil Dan Kanker Ovarium

Kanker ovarium merupakan kanker yang dapat menyerang semua wanita. Kanker ovarium berbeda dari kanker rahim karena tumbuh di ovarium wanita atau testis di kedua sisi alat kelamin. Wanita dengan faktor risiko lebih mungkin untuk mengembangkan kanker ovarium. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko terkena kanker ovarium termasuk usia tua, kurang olahraga, pola makan yang tidak sehat, dan obesitas.

Lalu bagaimana dengan kehamilan?
Benarkah wanita yang tidak pernah hamil meningkatkan risiko terkena kanker ovarium? Dr Brahmana Askandar dari Perhimpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) mengatakan, wanita yang belum pernah hamil memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ovarium dibandingkan wanita yang sedang hamil.

Brahmana menjelaskan bahwa indung telur akan terus memproduksi sel telur di dalam rahim. Jika pembuahan atau kehamilan tidak terjadi, sel telur akan pecah bersama dengan zat inflamasi di sekitarnya. “Proses ovulasi ini membuat ovarium terus bergerak setiap bulan, jadi bukan karena hormon, melainkan karena aktivitas ovarium yang konstan,” kata Brahmana dalam webinar bertajuk “Kampanye 10 Jari: Bersama Kita Bisa Lawan Kanker Ovarium”.

Kamis (13/1) Brahman mengatakan bahwa proses ovulasi ini berhenti selama kehamilan dan menyusui. Selama periode ini, yaitu selama bulan kesembilan kehamilan dan selama menyusui berlanjut, ovarium memiliki waktu untuk beristirahat. Selama bertelur, zat inflamasi biasanya menghilang dari sekitar ovarium.

“Ovarium sering beristirahat, itulah sebabnya wanita hamil dan orang dengan banyak anak memiliki risiko yang lebih rendah. Tapi itu tidak berarti mereka harus mengajari mereka untuk memiliki banyak anak.”
Brahmana menjelaskan faktor risiko ovarium dan juga kehamilan. Beberapa di antaranya bahkan bisa memicu kanker ovarium, termasuk gaya hidup yang tidak sehat.

Baca Juga :  Jenis-jenis Penyakit Sakit Kepala dan Cara Mengobatinya

Oleh karena itu, Beomcheon merekomendasikan agar semua wanita menjalani hidup sehat melalui olahraga teratur, makanan sehat dan bergizi, istirahat yang cukup, berhenti merokok, pantang alkohol dan manajemen stres.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

10 + 12 =