Putin Melawan Neo-Nazi di Ukraina, Presiden Zelensky Berdarah Yahudi. Presiden Rusia Vladimir Putin sering menggunakan narasi anti-neo-Nazi sebagai dasar operasi militernya di Ukraina. Khususnya, Presiden Volodymyr Zelensky, yang saat ini memimpin Ukraina, adalah keturunan Yahudi.
Pekan lalu Putin mengatakan operasi militer khusus yang dia perintahkan dilakukan secara ketat dan juga mengatakan operasi itu sesuai jadwal. “Maksud saya, operasi militer khusus berjalan sesuai rencana, sesuai rencana,” kata Putin saat membuka pertemuan dengan dewan keamanannya.
Baca Juga Rusia vs Ukraina, Kini Melakukan Perundingan Damai
“Kami berperang dengan neo-Nazi,” lanjutnya, kemudian menyebut Rusia dan Ukraina sebagai negara yang unik.Dia mengatakan dia tidak akan pernah melepaskan keyakinannya. “Saya tidak akan pernah melepaskan keyakinan saya bahwa Rusia dan Ukraina adalah satu negara,” katanya.
Putin mengulangi narasi tentang keberadaan “neo-Nazi” di Ukraina saat membahas keselamatan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Ukraina dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Senin (7/3/2022), Putin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa militer Rusia sedang “memantau pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl” untuk memastikan tidak ada “provokasi dengan konsekuensi serius dari pihak neo- Nazi”. atau teroris Ukraina”.
Seperti diketahui, Nazi adalah partai yang pernah berkuasa di Jerman, dipimpin oleh Adolf Hitler. Nazi bertanggung jawab atas Genosida terhadap etnis Yahudi, yang lebih dikenal sebagai Holocaust. Nazi sering dikaitkan dengan kebencian mereka terhadap orang Yahudi.
Menariknya, di tengah narasi pertempuran “neo-Nazi” di Ukraina, negara tersebut saat ini diperintah oleh Presiden Volodymyr Zelensky, yang berdarah Yahudi. Dikutip dari laman Inggris, Zelensky lahir dari orang tua Yahudi di kota metropolitan industri Kryvyy Rih di Ukraina selatan. Sebagai seorang anak, keluarganya pindah ke Erdenet, Mongolia selama empat tahun sebelum kembali ke Kryvyy Rih, tempat Zelensky bersekolah Bahasa Inggris.