Kebanyakan orang dapat menggunakan produk minyak kayu putih sebagai obat topikal untuk menghilangkan rasa gatal, menghangatkan tubuh, dan menghirup untuk ketenangan pikiran saat bernafas. Di masa pandemi Covid 19 saat ini, minyak kayu putih kerap menjadi andalan untuk meredakan sesak napas dan memastikan indra penciuman tetap normal.
Namun siapa sangka, minyak kayu putih juga merupakan makanan yang tidak berbahaya berupa manisan. Institut Pertanian Bogor (IPB) telah mengembangkan permen minyak kayu putih dalam bentuk Permen Kayu Putih (CC) sejak tahun 1997. “Produk olahan minyak kayu putih belum banyak yang bisa dikonsumsi di dunia maupun Indonesia. Salah satu produk olahan minyak kayu putih sebagai makanan adalah minyak kayu putih candy,” ujar dosen Fakultas Ilmu Pangan IPB University ini.
Profesor Teknologi IPB Dr. Profesor Hanny Wijaya, dikutip dari situs resmi IPB, mengatakan minyak kayu putih dikonsumsi secara tradisional dalam bentuk infus yang digunakan untuk mengobati sakit perut, parasit usus, batuk, pilek dan sejenisnya. Minyak kayu putih aman dikonsumsi, tetapi minyak kayu putih murni dan tersedia dalam jumlah kecil. Minyak kayu putih dapat menyebabkan gatal dan bahkan iritasi kulit, karena konsentrasi minyak kayu putih yang tinggi dapat berbahaya.
Manfaat minyak kayu putih dalam pencegahan Covid19 telah dibuktikan berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2020. Infeksi virus corona dari penelitian molecular docking,” kata Profesor Honey. Penelitian ini menunjukkan bahwa senyawa 1,8-cineole mungkin merupakan senyawa yang dapat menghambat infeksi Covid19. Meski penelitian menggunakan metode fiksasi molekuler, hasil prediksi masih umum digunakan pada tahap awal pencarian kandidat obat. Menurut Profesor Honey, hasil penelitian ini meningkatkan potensi minyak esensial kayu putih untuk pencegahan virus corona. Namun, dia mengakui bahwa penelitian tersebut belum dikembangkan dengan bukti empiris.