Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif, mendengar sederet pedagang food truck kesulitan mendapatkan minyak goreng. Bahkan, mereka harus mengantre panjang untuk mendapatkan bahan pokok tersebut. “Food truck bilang susah dapat minyak goreng dan harus mengantri,” ujarnya dalam OKEOCE Youth Motivated Food Program, Sabtu (5 Februari).
Ia mengatakan kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng harus diwaspadai. Untuk itu, ia mendirikan gerakan sosial OKOCE untuk mempromosikan makanan murah. Sandiaga mengatakan, program Sembako murah akan disalurkan ke beberapa masjid di dalam dan sekitar DKI Jakarta. Ia berpendapat, masyarakat bisa dengan mudah membeli sembako murah di masjid dengan harga lebih murah dari pasar.
“Masalah yang melanda masyarakat saat ini adalah kenaikan harga kebutuhan pokok dan kelangkaan berbagai persediaan,” katanya. Kontroversi harga dan pasokan minyak goreng telah berlangsung selama beberapa minggu sejak awal tahun ini. Semula, masalah ini disebabkan oleh melonjaknya harga minyak goreng yang mencapai level Rp 20.000 per liter, padahal Harga Eceran Maksimum (HET) yang ditetapkan hanya Rp 11.000.
Setelah pemerintah meluncurkan program subsidi harga, pasokan minyak goreng menjadi masalah. Minyak goreng telah menjadi komoditas langka dalam beberapa minggu terakhir dan menjadi sulit ditemukan di pasar ritel dan tradisional. Pemerintah menetapkan HET minyak goreng pada 1 Februari 2022, namun sengketa minyak goreng belum terselesaikan. 1 liter minyak goreng curah Rp 11.500, minyak goreng kemasan polos Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.