Menkes Gratiskan Deteksi Penyakit Jantung Sampai Diabetes

Menkes Gratiskan Deteksi Penyakit Jantung Sampai Diabetes

Apa Yang Akan Dilakukan Menkes?

Menkes Pemerintah akan menaikkan upaya pencegahan penyakit katastropik dalam masyarakat. Untuk itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan menggratiskan porto penapisan & deteksi penyakit misalnya jantung, stroke, sampai diabetes.

Adapun penyakit katastropik adalah penyakit yg membutuhkan pengobatan menggunakan porto tinggi & mempunyai komplikasi yg bisa mengancam jiwa. Nantinya, porto deteksi penyakit tadi akan ditanggung dalam acara Jaminan Kesehatan (JKN) BPJS Kesehatan.”Jadi JKN yg tadinya sifatnya kuratif, kami akan masukan jua acara JKN yg sifatnya preventif,” Celoteh Budi.

Pada kedap kerja menggunakan Komisi IX DPR pada Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (17/1).Beberapa porto inspeksi yg akan ditanggung misalnya inspeksi tekanan darah, tes elektrokardiogram (EKG), low-density lipoprotein (LDL), high-density lipoprotein (HDL), & trigliserida buat mendeteksi penyakit jantung, stroke, sampai hipertensi. Kemudian, terdapat inspeksi payudara klinis buat kanker payudara, inspeksi kanker serviks, & kanker usus.

Baca Juga Paparan Sinar Matahari Jam 06 Ternyata Bisa Pengaruhi Suasana Hati

Khusus buat kanker usus dalam laki-laki pada atas 50 tahun, acara JKN jua akan menanggung inspeksi kolonoskopi.”Kolonoskopi menjadi keliru satu layanan skrining yg nanti akan didanai jua sang JKN,” ujar Budi.Manfaat JKN jua akan mencakup inspeksi analisa hemoglobin buat thalasema, periksa darah lengkap buat kurang darah & kanker anak dan rontgen dada buat penyakit paru. Kemudian, terdapat juga rapid antigen hepatitis B & C, Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase(SGOT), Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) buat hepatitis, dan inspeksi gula darah & HbA1C buat diabetes.

Guna mendukung hal tadi, pemerintah jua akan melakukan pemugaran layanan tempat tinggal sakit buat penyakit katastropik. Saat ini, Budi tengah menghitung kebutuhan perawatan buat setiap penyakit tadi.Salah satunya, persentase penyakit jantung pada Indonesia mencapai 1:1.000 penduduk per tahun. “Kalau penduduk 270 juta, tiap tahun terdapat 270 ribu orang butuh perawatan jantung,” ujar dia.

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS)

Berdasarkan data BPJS Kesehatan, porto agunan pelayanan kesehatan dalam 2016 hingga 2020 mencapai Rp 374,86 triliun. Dari jumlah itu, sebesar 83,31% adalah porto layanan acum pada mana penyakit katastropik adalah keliru satu gerombolan penyakit terbesar yg ditanggung Program JKN-KIS. Penyakit yg termasuk pada pengelompokan katastropik dalam Program JKN, diantaranya penyakit jantung, gagal ginjal, kanker, stroke, sirosis hati, thalasemia, leukimia & hemofilia.

Exit mobile version