Mengapa Stres Dapat Menyebabkan Kenaikan Berat Badan?

Berat badan seseorang berkorelasi dengan tren tingkat stres. Efek stres berkontribusi pada perubahan pola asupan makanan dan distribusi jaringan ikat khusus yang terdiri dari lipid atau sel lemak (lemak). Laporan Ilmiah “Pengaruh Stres Kronis pada Obesitas” menjelaskan bahwa stres cenderung mengubah hasrat karena koneksi dalam sistem saraf simpatik (sistem yang beroperasi di luar kognisi tubuh).

Ini juga mempengaruhi hiperaktivitas sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal, bagian dari sistem neuroendokrin yang merespons stres dengan kelebihan lemak tubuh. Peningkatan kadar insulin sering mempengaruhi penambahan berat badan pada orang yang sedang stres. Menurut WebMD, kadar hormon kortisol dalam tubuh meningkat saat Anda sedang stres. Jadi kadar insulin meningkat.

Penurunan gula darah dapat menyebabkan keinginan untuk makanan manis dan berlemak, dan penambahan berat badan karena gangguan stres dapat lebih membahayakan kesehatan Anda. Mengutip Healthline, berbagai risiko termasuk depresi, tekanan darah tinggi, insomnia, kecemasan, dan obesitas. Kondisi stres yang menyebabkan kenaikan berat badan harus dikendalikan agar tidak mengganggu kesehatan. Langkah-langkah untuk mencegah risiko ini melalui olahraga. Latihan yang mengontrol pernapasan, seperti yoga dan tai chi, juga baik untuk mengurangi risiko stres, menurut WebMD.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

thirteen + 20 =