Bupati Kudus Hartopo mengumumkan minat investor China untuk mengembangkan wisata kereta gantung atau gondola di kawasan pegunungan Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Seperti dikutip Antara, Rabu (2/2), “tempat-tempat menarik itu berada di dekat desa Ternadi dan Koro (kec. Dow),” katanya. Namun, investor asing tersebut baru menyatakan minatnya dan belum mengajukan Letter of Intent atau Letter of Intent (MoU).
Karena itu, Pak Hartpo mengatakan melalui pertemuan dengan investor China di Jakarta, pihaknya akan menegaskan kembali rencana investasi pembangunan kereta gantung tersebut. “Rencananya mereka terlebih dahulu melakukan survei lapangan untuk melihat apakah daerah tersebut cocok untuk dibangun kereta gantung,” tambahnya. Sementara, saat ini yang sudah ditindaklanjuti dengan MoU, yakni Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo Kudus. Investor akan mengolah sampah di sana sebagai bahan baku energi listrik untuk keperluan penerangan.
Selanjutnya ada tanah kosong di bekas Gedung Majelis Ngasirah di Jalan Jenderal Sudirman dan bekas Pusat Perbelanjaan Matahari Plaza Kudus di Jalan Loekmono Hadi. Berencana membangun hotel dan pusat perbelanjaan di lahan kosong. Tidak hanya itu, jika dibiarkan, investor tertarik untuk menjadikan Pasar Kliwon sebagai pasar grosir dan mendesainnya menjadi pusat perbelanjaan modern. Selain itu, Pak Hartpo mengatakan promosi yang dilakukan selama ini hanya dapat menarik investor dari China, dan investor domestik tidak tertarik untuk berinvestasi di kudu.