Game Wordle Viral, Namun Pencipta Tak Dapatkan Keuntungan!

Permainan tebak kata Wordle, yang telah dibagikan secara luas di Twitter sejak Tahun Baru, telah dilaporkan berhasil tetapi tidak dimaksudkan untuk menghasilkan uang. Pencipta Wordle Josh Wardle mengatakan dia tidak bermaksud untuk mengkomersialkan game karena dia ingin membawa kesenangan ke internet secara gratis.

“Saya beruntung. Saya dalam posisi yang cukup nyaman (secara finansial). Saya tidak perlu membebankan biaya kepada orang untuk ini. Saya tidak iri pada orang ketika mereka membuat sesuatu dan menagih secara online. Tidak masalah. Tapi untuk Wordle, itu tidak pernah menjadi tujuan,” kata Wordle dalam wawancara dengan BBC 4. Wordle adalah permainan menebak kata berbasis web. Pemain memiliki 6 kesempatan untuk menebak kata tersembunyi yang terdiri dari 5 huruf.

Deskripsi game ini hanya kode warna abu-abu, kuning dan hijau. Kode warna ini menunjukkan status karakter setiap kali pemain menebak. Abuabu artinya surat itu tidak termasuk kata tersembunyi. Kuning berarti huruf-hurufnya ada di dalam kata tapi posisinya salah. Hijau berarti huruf itu berada di dalam kata dan posisinya benar. Dengan Wordle, pemain hanya dapat memainkan / menebak satu kata per hari. Pemain dapat membagikan hasil beserta prosesnya (jumlah peluang menebak) dalam bentuk kotak berwarna di media sosial. Mengapa Wordle begitu populer

Anindya Ghose, seorang profesor bisnis di Universitas New York Heinz Riehl, mengatakan ada beberapa alasan mengapa Wordle menjadi sangat populer, termasuk kesederhanaannya, kebebasannya, kemudahan pencarian, dan kemudahan berbagi hasil.

Baca Juga :  Kisah Seorang Teroris Sembunyi2 Di Polsek, Kok Bisa?

Selain itu, dengan tata letak yang sederhana dan susunan berbagai jenis simbol, game ini akan menjadi keramahan yang menyenangkan. “Fitur ini membutuhkan lebih banyak fitur. Sangat menyenangkan untuk kembali setiap hari,” kata Ghose, dikutip dari Marketplace.

Selain itu, Ghose mengatakan bahwa para psikolog telah menemukan bahwa permainan kata merangsang area pemrosesan bahasa dan logika di otak kita. “Oleh karena itu, seperti banyak permainan lainnya, ia juga melepaskan dopamin, hormon yang membantu kita merasakan kegembiraan dan kepuasan,” kata Ghose.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9 + four =