Dinkes: 5 juta Takaran Telah Dipakai Pada Aceh Selama Vaksinasi

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Aceh menyatakan sudah memakai kurang lebih lima juta takaran vaksin selama aplikasi vaksinasi COVID-19 pada wilayah itu & terus menggencarkan acara vaksinasi supaya cepat terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity) bagi rakyat.

“Sampai waktu ini aplikasi vaksinasi terus dilakukan, baik takaran pertama, takaran ke 2 & jua vaksin booster,” istilah Kepala Bidang Pencegahan & Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh Iman Murahman pada Banda Aceh, Selasa. Ia mengungkapkan rakyat provinsi paling barat Indonesia itu yg sudah mendapat vaksinasi takaran pertama kurang lebih 3,lima juta jiwa. Kemudian mereka yg sudah melengkapi menggunakan takaran ke 2 kurang lebih 1,lima juta jiwa, dan kurang lebih 80 ribu jiwa telah mendapat takaran ketiga atau booster. “

Jadi kurang lebih lima juta takaran yg telah kita pakai buat aplikasi vaksinasi COVID-19 pada Aceh,” katanya. Vaksin yg dipakai Pemerintah Aceh beragam, mulai menurut vaksin Sinovac, Pfizer & Moderna. Semua jenis vaksin yg dikirim pemerintah sentra ke Aceh eksklusif didistribusikan buat 23 kabupaten/kota yg membutuhkan pada Tanah Rencong itu. “Yang paling poly dipakai merupakan Sinovac, lalu Moderna & Pfizer,” katanya. Medio pekan lalu, pihaknya baru menerima tambahan vaksin Sinovac menurut pemerintah sentra sebesar 300 ribu takaran, & sudah didistribusikan ke semua Aceh.

Baca Juga :  Elon Musk Tantang Putin Rusia, Jika Menang Ukraina Damai

Saat ini, istilah dia, pemerintah sudah membatasi penggunaan vaksin Sinovac. Vaksin merek ini hanya diberikan spesifik buat anak menjadi penerima takaran pertama & rakyat yg melakukan penyuntikan takaran ke 2, mengingat capaian takaran ke 2 pada Aceh baru kurang lebih 41 persen. “Alhamdulillah 295 ribu takaran vaksin Sinovac telah terdapat pada kabupaten/kota masing-masing, telah sanggup menutupi pada sepekan ini. Selain buat anak-anak, takaran satu kita enggak sanggup lagi pakai Sinovac.

Dosis satu kita kini memakai Moderna & Pfizer,” katanya. Ia menambahkan, aplikasi vaksinasi pada Aceh berjalan lancar. Selama aplikasi vaksinasi, pihaknya hanya menerima enam orang rakyat yg mengalami Kejadian Ikutan Pasca -Imunisasi (KIPI) berat berupa kelemahan anggota gerak.

“Itu hanya kurang lebih 6 orang, jadi persentasinya sangat mini menurut target yg telah kita laksanakan vaksinasi COVID-19,” katanya. Mereka telah balik ke tempat tinggal masing-masing & Alhamdulillah sehat, sanggup beraktivitas misalnya semula & kelemahan anggota geraknya jua nir terjadi lagi, demikian Iman Murahman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

four + 18 =