Virus Corona sudah menginjak usia ke 2 tahun lebih di Indonesia dan tentunya mereka bermutasi dan telah ditemukan varian varian baru di berbagai negara. Konon katanya varian terbaru corona ini lebih ganas dan cepat menular.
Seperti yang diumumkan oleh badan kesehatan internasional WHO (World Health Organization) , virus ini telah berkembang dan ditemukan varian baru di berbagai negara. Virus ini dinamai setelah dilakukan riset/penelitan oleh WHO sendiri.
Berikut ini beberapa varian baru dan gejala gejalanya :
- Varian B.1.351 (Afrika Selatan) bernama Beta. Ditemukan di Teluk Nelson Mandela, Afrika Selatan pada Oktober 2020. Virus ini bisa mempengaruhi netralisasi beberapa antibody dan melakukan penularan lebih cepat dan berpotensi mengakibatkan kematian tinggi.
- Varian B.1.1.7 (Inggris) bernama Alpha Varian. ditemukan di Inggris pada Desember 2020. Virus berpotensi menular dan mengakibatkan rawat inap. Gejalanya seperti demam, batuk, sulit bernafas, menurunnya fungsi penciuman dan tenggorak yang sakit.
- Varian B.1.617.2 (India) bernama Delta. Varian ini yang sudah bersebaran di Indonesia.Virus ini yang dianggap lebih menular dan menyebar dengan cepat. varian B.1.617 merupakan varian baru dari mutasi ganda E484Q dan L452R. E484Q mirip dengan E484K, yang merupakan mutasi yang terlihat pada varian B.13.53 Afrika Selatan dan pada varian P1 brasil. L452R juga terdeteksi dalam varian virus California, B.1.429.
- Varian P.1 (Brasil) bernama Gamma. Varian ini sama dengan varian B.1.352 yang berasal dari afrika, virus ini setelah diuji dan hasilnya lolos dari netralisasi antibody.
- Varian P.2 (Brasil) bernama Zeta. Selain varian P.1, ada varian lain di brasil yaitu P.2, akan tetapi varian itu tidak mengkhawatirkan, pasalnya virus ini tidak mengandung mutasi penting lainnya.
- Varian B.1.427/B.1.429 (Amerika Serikat) bernama Epsilon. Virus ini merupakan jenis yang patut dikhawatirkan, karena mengarah ke penularan dan penyakit yang bisa lebih parah
- Varian B.1.525 (Inggris) bernama Eta. Varian yang baru teridentifikasi di Inggris ini terdapat mutasi pada gen protein lonjakan. Termasuk adanya E484 K.
- Varian B.1.526 (Amerika Serikat) bernama Iota. Varian ini ditemukan di New York pada Bulan November 2021. Virus masih diteliti dan tampaknya belum menyebar luas, namun cuku menyebar secara efisien di new york.
- Varian B.1.617.1 (India) bernama Kappa. Varian baru mutasi ganda ini terbukti bisa berkurangnya kerentanan terhadap antibodi netralisasi.
- Varian P.3 (Filipina) bernama Theta. Virus ini dideteksi di Filipina pada 13 Maret 2021. Meskipun belum cukup bukti varian Theta ini tersebut berdampak pada kesehatan masyarakat namun tetap ada kemungkinan virus lebih menular.
- Varian Omicron. Kasus pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dengan kode B.1.1.529. Varian baru ini terbukti menyebar lebih cepat dibandingkan varian sebelumnya hingga 5 kali lebih cepat dari virus aslinya.
Kemungkinan masih ada varian covid lainnya yang belum terdeksi. Namun pencegahan varian2 virus tersebut masih sama caranya. Yaitu mentaati prokes dan menjaga 5M. Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, hindari kerumunan, dan mengurangi mobilisasi.